Halaman

Kamis, 23 Februari 2012

Open System Interconnection ( OSI )

Resume Jaringan Komputer
 
Protocol

Protocol merupakan sekumpulan aturan yang medefinisikan beberapa fungsi komunikasi data yang harus di penuhi oleh pengirim dan penerima.


Standarisasi Protocol
    Organisasi yang berperan dalam komunikasi data, antara lain :
  1. Electronic Industries Assosiation (EIA)
  2.  Committe Consultative  Internationale De Telegrapque et Telephonique (CCITT)
  3.   International Standards Organization (OSI) 
  4. American National Standard Institute (ANSI) 
  5. Institute of Electrical and Electronic Engineer (IEEE) 

Model referensi OSI adalah model utama untuk komunikasi jaringan. Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa mereka bisa menghemat uang dan menambah produktivitas dengan jaringan. Pada awal tahun 1980-an menggunakan teknologi jaringan, kemudian menambahkan jaringan yang ada yang diperluas secepat teknologi jaringan yang baru dan produk ini diperkenalkan.
OSI merupakan kepanjangan dari Open System Interconnection. OSI diciptakan oleh ISO (International Standardization Organization), yang merupakan badan yang menyediakan kerangka logika terstruktur tentang bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan Standart OSI.

Tujuan dibentuknya model ini:
  1. Menjadi patokan pengembangan komunikasi mendatang.
  2. Mengatasi masalah hubungan antar pemakai.
  3. Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub struktur. 
  4. Menjalin kerjasama antara peralatan pabrik dan rancangan yang berbeda dalam beberapa hal.
Model OSI memiliki 7 layer. Umumnya ke 7 layer tersebut menggunakan prinsip-prinsip:
  1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
  2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
  3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti, sesuai dengan ketentuan protocol berstandart internasional.
  4. Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
  5. Pengefisienan layer dikelompokkan sesuai dengan fungsi-fungsinya. 
 
7 lapisan protocol komunikasi
  1. Lapisan Fisik (Physical Layer)
  2. Lapisan Jalur data (Data Link Layer)
  3. Lapisan Jaringan (Network Layer)
  4. Lapisan Transport (Transport Layer)
  5. Lapisan Sesi (Session Layer)
  6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
  7. Lapisan Aplikasi (Application Layer)

Fungsi masing-masing Layer :


 
Kelebihan dan Kekurangan Model OSI
 
  • Kelebihan 
  1. Mengurangi kompleksitas
    Model ini merubah jaringan komunikasi menjadi lebih kecil, menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Ini membagi proses komunikasi jaringan menjadi komponen yang lebih kecil dan lebih sederhana, sehingga membantu pengembangan komponen, desain, dan pemecahan masalah (troubleshooting).
     
  2. Standarisasi antarmuka
    Standarisasi komponen jaringan ini memungkinkan dukungan dan pengembangan banyak vendor.
     
  3. Memfasilitasi teknik modular
    Hal ini memungkinkan berbagai jenis perangkat keras jaringan dan perangkat lunak untuk berkomunikasi satu sama lain.
     
  4. Interoperabilitas antar vendor
    Hal ini memungkinkan pembangunan beberapa vendor melalui standardisasi komponen jaringan. Mendefinisikan proses untuk menghubungkan dua lapisan bersama-sama, mempromosikan interoperabilitas antar vendor. Ini memungkinkan vendor untuk membagi desain mereka agar sesuai dengan desain modular, yang memudahkan implementasi dan menyederhanakan troubleshooting.
     
  5. Memastikan teknologinya interoperable
    Ini mencegah perubahan dalam satu layer mempengaruhi lapisan lainnya, memungkinkan untuk pengembangan yang lebih cepat.
     
  6. Mempercepat evolusi
    Ini memberikan pembaruan yang efektif dan perbaikan komponen individu tanpa mempengaruhi komponen lain atau harus menulis ulang seluruh protokol.
     
  7. Menyederhanakan belajar mengajar
    Ini memecah komunikasi jaringan menjadi komponen yang lebih kecil untuk membuat pembelajaran menjadi lebih mudah. Menyediakan suatu alat pengajaran untuk membantu administrator jaringan memahami proses komunikasi yang digunakan antar komponen jaringan.
     
  8. Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesama professional jaringan
  9. Membagi tugas jaringan kedalam layer-layer logis demi kemudahan dalam pemahaman
  10. Memberikan keleluasaan fitur-fitur khusus pada level-level yang berbeda
  11. Memudahkan dalam troubleshooting
  12. Mendorong standard interoperability antar jaringan dan piranti
  13. Memberikan modularity dalam fitur-fitur jaringan (developer dapat mengubah fitur-fitur tanpa mengubah dengan cara pendekatan keseluruhan)
  • Kekurangan:
    1. Layer-layer OSI adalah teoritis dan dalam penerapannay belum tentu melakukan fungsi yang sesungguhnya. 
    2. Implementasi suatu protokol tertentu bisa tidak mewakili setiap layer OSI (atau bisa tersebar di beberapa layer).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar